Senin, 19 Agustus 2019

AUDIT SISTEM INFORMASI


TUGAS  AUDIT SISTEM INFORMASI
AUDIT SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA TRAINING CENTER DI JAKARTA MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1


DISUSUN OLEH :

NAMA :      YULI HARTATI
NO BP :      15101152610415

KELAS :SISTEM INFORMASI 5

DOSEN :
Ridho Perwira Niza S.kom,M.kom

FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK
 PADANG
2018


1.      PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Smartlearning memberikan program sertifikasi untuk kalangan individu maupun perusahaan yang berkeinginan untuk mencari atau melengkapi sertifikasi IT berskala international. Program sertifikasi ini terdiri dari training persiapan ujian sertifikasi dan ujian sertifikasi.Saat ini banyak bermunculan jenis usaha yang sama, hal ini tentunya memperketat persaingan, baik dari sisi kualitas materi training sampai kepada kualitas pelayanan terhadap konsumen. Untuk Memastikan kualitas dan layanan yang diberikan oleh Smartlearing dapat terarah dan selaras dengan tujuan bisnis perusahaan, untuk pemberian materi training dipilih Instruktur dari para profesional, praktisi dan akademisi yang me
miliki sertifikasi industri dan yang memiliki pengalaman riil dalam mengembangkan project-project teknologi informasi sesuai dengan core competencemasing-masing.Saat ini ada semacam kecenderunganyang meningkat (growing trend) terhadap pelaksanaan training dan juga terdapat peningkatan kebutuhan (growing demand) dari pelanggan Perusahaan training center tersebut.

1.2. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan Masalah yang akan dianalisis dan diaudit pada bagian sumber daya manusia (SDM) di
Smartlearning yaitu :

1.      Apakah proses bisnis perusahaan, khusus nya di SDM, telah mendukung tujuan bisnis perusahaan?
2.      Apa saja masalah yang dihadapi perusahaan dalam mengimplementasikan sistem SDM yang sudah ada?

2.      PROSES KERJA
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan prosedur standar COBIT (Control Objectives for information and related Technology4.1) yang dikeluarkan oleh ISACA (Information systems Audit And Control Association), data yang diperoleh dapat dengan berbagai metode yaitu Kuesioner, dengan cara membagikan kuesioner kepada setiap bagian yang tergolong Manajemen, Adapun jumlah manajemen yang tersebar sejumlah 5. Selain itu kuesioner yang disebarkan kepada user sejumlah 35 responden sehingga secara keseluruhan didapat total responden 40.Reporting, setelah quesioner disebarkan, maka akan didapat data yang akan diproses untuk dihitung berdasarkan perhitungan maturity level. Untuk selanjutnya dilakukan beberapa tahapan dalam pelaporan yaitu :
1.      Hasil audit berisi temuan sekarang (current maturity level) dan harapan pada masa yang akan datang (expected maturity level)
2.      Dilakukan Analysis gap untuk melakukan analisa interpretasi hasil current maturity level dan expected.
3.      Rekomendasi berisi tindakan korektif mengatasi gap yang dilakukan untuk mencapai perbaikan yang dilakukan untuk institusi tersebut.

3.      KESIMPULAN
Dengan meningkatnya kuantitas pelaksanaan training tentu saja harus diseimbangkan dengan tingginya kualitas sumber daya manusia yang ada. Untuk melihat semuanya itu maka perlu dilakukanlah suatu kontrol dan audit terhadap sistem tersebut, agar dapat dilihat keefektifan sistem tersebut dan untuk meminimalkan resiko atau pengeluaran serta memaksimalkan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dengan berbagai metode kontrol. Teknik kontrol dapat diterapkan dan diselaraskan dengan tujuan TI serta tujuan perusahaan diperlukan suatu pengukuran tingkat keselarasan antara tujuan perusahaan dengan tujuan TI menggunakan COBIT 4.1.









ISO yang berhubungan dengan Audit Sistem Informasi adalah ISO  9001
Penjelasan       :merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu
lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Pengguna ISO 9001:
Setiap jenis organisasi dapat mengambil manfaat dari penerapan atas persyaratan-persyaratan ISO 9001 berdasarkan delapan prinsip-prinsip manajemen :
  1. Organisasi yang berfokus pada pelanggan
  2. Kepemimpinan
  3. Keterlibatan orang
  4. Pendekatan terhadap proses pendekatan yang sistematik pada manajemen
  5. Pembuatan keputusan berdasarkan
  6. Pendekatan nyata
  7. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
  8. Peningkatan berkesinambungan
Manfaat dari ISO 9001
Manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 9001 adalah:
  1. Kepuasan pelanggan – dengan penyampaian produk secara konsisten dalam memenuhi persyaratan-persyaratan pelangga.
  2. Mengurangi biaya operasional – dengan peningkatan berkesinambungan pada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasiona.
  3. Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan – termasuk para staf, pelanggan dan pemasok
  4. Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan anda.
  5. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – dengan konsistensi secara terus-menerus dan adanya mampu telusur suatu produk dan pelayana.
  6. Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan – dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
  7. Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya pemenuhan spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan sertifikasi sebagai suatu persyaratan untuk melakukan suplai barang dan jasa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar